Keunikan daerah Asal (Situbondo)

Situbondo adalah tanah tempat saya dibesarkan. Mungkin orang-orang mengenal kota saya dengan kota kecil yang terletak di daerah pesisir utara pulau jawa. Tetapi lepas dari itu semua, Situbondo adalah kota yang istimewa bagi saya. Saya akan memperkenalkan kota saya kepada kalian. Situbondo memiliki semboyan kota santri, dimana di Situbondo adalah salah satu kota yang memiliki banyak pesantren. Itulah mengapa kota kelahiran saya ini disebut dengan kota santri. Ada sekitar 119 pondok pesantren di Situbondo, dan yang terbesar adalah pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukerejo dan pondok pesantren Wali Songo. Jadi jangan heran jika kalian berkunjung ke kota saya dan melihat banyak kaum pesarung dan kaum wanita khimar.

Selain itu Situbondo juga memiliki tradisi budaya yang khas seperti musik tongtong, tradisi ojung, tradisi petik laut yang masih dipertahankan dan dilestarikan sampai sekarang, berikut penjabaran tradisi Situbondo :
Musik Tongtong à Musik tongtong yang terdapat di Kabupaten Situbondo Jawa Timur sebenarnya tidak terlepas dari kesamaan budaya masyarakat Situbondo dengan masyarakat asli pulau Madura. Dimana pada abad ke-18 kemerosotan kondisi sosial dan ekonomi di Madura memicu emigrasi besar-besaran. Salah satu tempat tujuan emigrasi adalah daerah pesisir utara ujung timur Pulau Jawa seperti Situbondo, Probolinggo, Bondowoso dan Jember. Musik tradisional seperti tongtong merupakan aspek kebudayaan yang tidak lepas dari masyarakat pendukungnya. Musik apapun tidak akan dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya dukungan yang baik dari masyarakat pendukungnya. Karena tidak mungkin suatu bentuk kesenian itu ada ditengah-tengah kehidupan masyarakat tertentu tanpa memiliki fungsi dan peranan yang berarti bagi masyarakat tersebut “Kesenian tidak pernah berdiri lepas dari masyarakat, sebagai salah satu bagian yang penting dari kebudayaan itu sendiri”.

Tradisi Ojung à Tradisi Ojung adalah Tradisi saling pukul badan dengan menggunakan senjata rotan ini dimainkan oleh dua orang. Kedua peserta Ojung saling bergantian memukul tubuh lawannya. Jika peserta satu memukul, maka lawannya akan berusaha menangkis dan menghindar. "Tradisi ini merupakan suatu keharusan yang harus dilaksanakan oleh kepala desa yang bertujuan untuk menghindari bencana alam, dihindari cari carok, sebab kalau Ojung tidak diadakan setiap tahunnya selalu terjadi carok" ujar sesepuh adat.

Tradisi Petik Laut à Ritual ini yang selalu dinantikan dan rutin dilakukan dikalangan komunitas nelayan, termasuk nelayan petik laut di Desa Kilen Sari, Kecamatan Panarukan. Upacara ritual yang selalu dipadati ribuan warga nelayan tersebut merupakan acara puncak. Ada pemutaran film, pentas seni, pementasan musik gambus, orkes dangdut, dan tari gandrung banyuwangi. Ada juga Pengajian dan berbagai lomba untuk masyarakat nelayan. seperti renang bebas, domino, catur, tari, tarik tambang, dan panjat pinang.
Inti kegiatan petik laut adalah saat pelarungan sesaji ke tengah laut, sesaji itu disatukan dalam sebuah perahu kecil. Isinya macam-macam, namun yang paling menonjol adalah kepala sapi. Sebelum dilarung, sesaji itu telah melalui serangkaian ritual. Perahu sesaji diturunkan kelaut beramai-ramai kemudian dilarung ketengah dan ditenggelamkan. Sekretaris Panitia Petik Laut menambahkan "petik laut untuk melestarikan budaya bangsa". Sumberdananya berasal dari swadaya murni masyarakat nelayan. Mulai sumbangan dari pemilik perahu, kapal selerek, porsen, gandrung, dan kapal jurung. "Ditambah partisipasi dari pengusaha, masyarakat umum kilensari, instansi terkait, serta semua nelayan kilensari," ungkapnya. Membuang sesaji ketengah laut diyakini warga nelayan khususnya warga kilensari akan membawa keselamatan bagi Nelayan.

Selain memiliki tradisi seperti itu, kota kelahiran saya juga memiliki beberapa makanan khas. Makanan yang paling populer di Situbondo adalah Tajin Palappa. Yaitu adalah bubur yang disajikan dengan bumbu khas Situbondo.  Makanan selanjutnya adalah nasi Karak. Yaitu adalah nasi yang ditaburin dengan parutan kelapa dan diberi lauk tempe tahu dan ikan tongkol dengan bumbu khasnya. Tak lengkap jika kalian berkunjung ke kota Situbondo tetapi tidak pernah mencoba makanan tersebut.

Selain Situbondo adalah kota maritim dan agraris, kotaku juga memiliki beberapa tempat wisata alam yang memukau. Tetapi kebanyakan tempat-tempat tersebut tersembunyi dan tak pernah terjamah oleh orang-orang. Jadi ada tantangan tersendiri untuk menemukan tempat tersebut. Untuk kalian jiwa-jiwa petualang harus mengunjungi beberapa tempat tersebut. Mungkin kalian hanya mengenal situbondo dari wisata bahari Pasir Putih, Taman Nasional Baluran dan Waduk Bajul Mati. Selain itu sebenarnya banyak yang masih belum kalian ketahui dari alam situbondo. Ada bebera kawasan wisata yang indah tetapi masih belum dikelola oleh pemerintah Situbondo, saya sangat menyayangkan hal terebut. Beberapa wisata alam lainnya adalah pantai Tampora, pantai Banongan, pantai Bilik, pantai Balanan, pantai Bama, air terjun Talempong, puncak Ringgit dan masih banyak yang lainnya. Mungkin seharusnya pemerintah kota Situbondo harus memperhatikan beberapa destinasi wisata tersebut. Selain kota dengan beberapa wisata alam, situbondo juga kota yang memiliki beberapa sejara. Contohnya jalan 1000 km dari Anyer sampai Penarukan Situbondo, dimana jalan tersebut adalah peninggalan dari pemerintah Belanda pada saat jaman penjajahan. Ada juga beberapa situs bersejarah lainnya yang terdapat di Situbondo tapi sayangnya situs-situs tersebut tak terawat dan bahkan ada yang dirusak oleh tangan-tangan manusia yang tak bertanggung jawab.


Mungkin itu beberapa keunikan dan ciri khas kota Situbondo. Selain dengan berbagai macam ciri khas yang saya uraikan. Kota saya juga memiliki warga yang ramah-ramah. Mereka tetap menjunjung tinggi ikatan gotong royong dan musyawarah. Jadi jangan heran jika kalian mampir di Situbondo dan kalian mendapat sambutan yang ramah oleh beberapa warga. Cukup sekian yang bisa saya tuliskan. Salam mahasiswa Indonesia.

Komentar